Senin, 31 Agustus 2015 0 komentar

For ya !!!

Kebodohan Lagi
10915. HNH

Menjadi sebuah paksaan untuk memakai topeng
Bersembunyi dibalik wajah manis tersenyum
Menggandeng canda tawa dalam kebelengguan
Menopang air mata bertadahkan kantung mata
Tiba saatnya mengalir mengikuti arus hati

Kesembunyian dibalik semua ini
Semua masih sama seperti yang dulu
Mungkin hanya waktu yang telah berganti
Detik berganti jam
Jam berganti minggu
Minggu berganti tahun
Dan kamu pun berganti dirimu.....

Bisakah dirimu melihat wajah dibalik topeng ini?
Atau kamu yang akan membuka topeng ini?
Kebodohan lagi ketika bunga sakura mekar
Kebodohan lagi ketika salju menutupinya

Ketika bisakah tidak terjawab, aku akan mengganti dengan bolehkan

Bolehkah ini tetap seperti semula?
Atau bolehkan ini kembali seperti semula?
Topeng ini terlalu lama
Saat waktunya untuk dilepas
Tapi kebodohan itu datang lagi

For ya !!!
Rabu, 19 Agustus 2015 0 komentar

sudut dan pojok terdalam hati

Sudut Pojok Terdalam
190815.HNH

Keraguan menggunakan sudut
Sudut terpojok yang terdalam
Rasa takut ingin membaginya
Gelisah hati bila salah menempatkan

Menyikapi setiap langkah hati
Menjadikannya belenggu diri
Bergetar tangan kaki ingin melangkah
Ketidaksiapanlah yang menghalanginya
Berhenti, dan mencari tempat bersembunyi
Menyimpannya dalam bungkusan terindah

Terus dipikirkan juga serba salah
Tidak dipikirkan menyayat hati
Berserah diri, terserah padamu
Pantaskah bila terus disimpan?

Bismillahirrahmanirrahim
Hanya raga yang mengetahuinya
Bersama hati yang menyimpannya
Bom waktu yang terus berdetik
Meledakkan permata indah yang disembunyikan
Diatur layaknya alarm
Karna lebih indah pada waktunya

Dalam sudut dan pojok terdalam hati
Selasa, 18 Agustus 2015 0 komentar

Teruntukmu

Teruntukmu
180815.HNH

Masa dimana telah terlewati
Senyum dimana telah membekas
Tawa dimana telah terbang
Ketika dimana menjadi penghubung perubahan
Manancapkan pedang kendali
Dalam batu yang termakan waktu

Mungkin ini akan terlihat lebih rumit
Atau mungkin ini terlihat tak mengandung arti
Tapi dimana itulah yang mengartikannya
Dimana itulah yang melerai rumitnya
Bersama waktu yang meluruhkannya

Apa mungkin akan terputar berbalik?
Atau memang begini adanya?

Teruntukmu, aku hanya tak bisa melihat
Teruntukmu, aku hanya tak bisa mendengar
Teruntukmu, aku hanya berpura-pura

Tertawalah, tidakkah ini menghibur?
Tersenyumlah, karna aku juga tersenyum

See ya.......
 
;